Kota Bekasi, siap.news
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi hadir dalam acara peletakan batu pertama Pembangunan Gedung Pasraman dan Serbaguna di lingkungan Pura Agung Tirta Bhuana Bekasi pada Hari Rabu, 20 Oktober 2021.
Turut hadir, Kepala Kesbangpol Kota Bekasj, Cecep Suherlan, Camat Bekasi Barat, Maka Nahrowi, Lurah Jakasampurna, Edi Junaedi serta Ketua PHDI Kota Bekasi Gusti Made Ruditha, Ketua Yayasan Tirta Bhuana Made Prinsip, Ketua Banjar Bekasi I Gede Darmayusa, dan Ketua Panitia Pembangunan I Made Sujana.
Peletakan batu pertama menandai proses pembangunan Gedung Pasraman dan Serbaguna, yang merupakan bagian dari komitmen PHDI Kota Bekasi, Banjar Bekasi, dan Yayasan Tirta Bhuana Bekasi untuk menciptakan sarana belajar dan pelatihan yang unggul bagi masyakarat Hindu se-Bekasi dan sekitarnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menyampaikan Ini sebagai salah satu bentuk dan wujud hadirnya pemerintah untuk semua golongan anak bangsa yang ada di Kota Bekasi.
“Pemerintah berdiri di bermacam golongan, agama dan suku bangsa yang ada di Kota Bekasi. Menjadi wujud dari harmonisasi yang telah terajut di Kota Bekasi,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, agar seluruh masyarakat di Kota Bekasi terus merawat kerukunan serta kerhamonisan.
“Mari bersama kita jaga dan terus rawat kerukunan dan keharmonisan,” pesan Wali Kota
Kegiatan ritual dipimpin langsung oleh Ida Peranda Gde Putra Sidemen dari Grya Ciledug dan melibatkan semua unsur organisasi keumatan dengan pemberlakuan protokol kesehatan yang baik.
Ketua Yayasan Tirta Bhuana, Made Prinsip, “Kemajuan bangsa Indonesia sangat bergantung pada kolaborasi dan keterlibatan seluruh anak bangsa”, termasuk masyarakat Hindu Indonesia.
“Kehadiran gedung ini diharapkan menjadi ruang belajar yang baik bagi pelajar untuk membangun manusia Indonesia yang modern,” ujar Made Prinsip.
Ketua PHDI Kota Bekasi Gusti Made Ruditha menjelaskan, keberadaan pasraman dan gedung serbaguna yang layak dan memdai sangat dibutuhkan umat Hindu di Bekasi dalam rangka menyiapkan fasilitas pendidikan infomral penyelenggaraan pendidikan agama Hindu.
“Dengan pertimbangan mengatasi kesulitan mendapatkan nilai agama bagi siswa siswi yang sekolahnya tidak menyiapkan agama Hindu,” ucap Rudhita.
Menurut Rudhita, seiring perkembangan umat Hindu di Kota Bekasi dan sekitarnya maka keberadaan pasraman dan gedung serbaguna bagi siswa siswi Hindu mulai SD, SMP bahkan sampai SMA. Peserta didik yang awalnya hanya 60 sampai 80, tahun 2000 berkembang siswa siswi 523 orang.
“Maka kami sangat membutuhkan gedung memadai, sebab kalau menggunakan gedung lama, kasihan orang tuanya. Karena bisa seharian menunggu dan mengantar anaknya dalam rangka memperoleh pendidikan agama,” ujar Rudhita.
Di gedung yang rencananya 3 lantai dengan luas 1300 m2 ini, akan dilengkapi dengan fasilitas ruang belajar dan ruang audio visual dalam rangka pengembangan potensi umat, seperti darma gita, darma wacana, webinar, dan lain-lain.
Kehadiran gedung ini akan mampu menampung setidaknya 600 siswa/i dari level PAUD, SD dan SMP hingga SMU di wilayah Bekasi untuk belajar agama Hindu, kesenian dan budaya Bali. Gedung ini dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran yang lengkap dan modern seperti studio rekaman, perpustakaan dan wifi di semua lantai.
Area Gedung Pasraman dan Serbaguna juga menjadi ruang kumpul dan pusat kegiatan sosial keagamaan di wilayah Bekasi. Berbagai kegiatan seperti festival keagamaan, bazaar dan kegiatan sosial akademi telah dirancang untuk dijalankan secara rutin di lokasi ini.
Diharapkan kehadiran gedung ini akan menjadi ruang tumbuh bagi modernisasi masyarakat Hindu Bekasi pada khususnya.
Dengan dukungan Pemda Kota Bekasi, lembaga pemerintah dan swasta, para donatur, dan tentunya semua warga Bekasi, diharAapkan gedung ini selesai dan beroperasional di akhir tahun 2023.
Banjar Bekasi berdiri seiring berdirinya Pura Agung Tirta Bhuana di tahun 1988 dengan misi membangun sarana untuk meningkatkan Srada Bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memberikan kesejahteraan dan pendidikan kepada semua warganya. Di tahun 2021 ini jumlah anggotanya sudah mencapai 870 KK tau sekitar 3500 jiwa yang berdomisili di Kota dan Kabupaten Bekasi.
Editor: PS