Jakarta, SIAP. NEWS
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol R Manurung bersama Wakapolsek AKP H. Risris Priyatna, SH, MH mendampingi Kapolres Metro Jakarta Barat menghadiri kegiatan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) di Pondok Pesantren Al Falah, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (19/2).
Kegiatan MKNU angkatan Ke- 268, sekaligus Pelantikan Pengurus MWCNU Kb. Jeruk dan Raker Pengurus th. 2021 – 2026 yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Barat dengan mengangkat tema “Membumikan Fikrah dan Harakah Nahdliyyah Sebagai Moderasi Islam di Jakarta”. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi Menko Polhukam Prof Dr Mahfud MD.
Turut hadir Dandim 0503/JB Kol Inf Dadang Ismail Marzuki, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, Walikota Jakbar Uus Kuswanto,SSos, Camat Saumun,Saos, Danramil 05/KJ Kapten Inf Sudarsono, Rais Syuriah PCNU Jakarta Barat KH. Ahmad Suaedy, MBA, dan Ketua Tanfidziah PCNU Jakarta Barat H. Agus Salim, SE.
Lukmanul Hakim, S.Sos, selaku Ketua panitia menyampaikan bahwa MKNU ini merupakan kewajiban dan kewenangan PBNU sebagaimana yang diamanatkan dalam Muktamar dan PCNU Jakarta Barat dalam hal ini hanya sebagai pelaksana aja.
“Tema dalam kegiatan ini dimaksudkan agar dalam NU terjadi kesamaan dan kesatuan dalam Amaliyah serta Fikrah dan tidak boleh dipisahkan antara keduanya,” jelasnya.
Menkopolhukam Prof Dr Mahfud MD menyampaikan kegiatan Madrasah Kader NU ini sangat dekat dengan ke Indonesia-an. “Kalau ingin jaga Indonesia, maka kegiatan Madrasah Kader NU harus diperbanyak,” ujarnya.
Menurutnya, negara akan dapat keuntungan dari kegiatan madrasah Kader NU ini. Begitu juga TNI dan Polri karena kegiatan ini akan menanamkan nasionalisme dengan nilai-nilai Keislaman yang Rahmatan Lil Alamin. Bahkan, Indonesia akan terjaga menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.
Lebih lanjut, Mahfud MD menyatakan ada tiga pilar membangun Indonesia di dalam Islam, yaitu kesadaran bahwa semua manusia sama, kalimatun sawa (titik temu), dan toleran terhadap perbedaan.
“Tiga pilar membangun Indonesia. Satu, kesadaran bahwa manusia ini sama sehingga bersaudara. Lalu dibangun dari kalimatun sawa, persaudaraan ke Indonesiaan, kemudian toleran terhadap perbedaan, jangan merasa paling benar,”ujar Menko Polhukam.(ay)