Kota Bekasi, siap.news
Dalam rangka mengurangi polusi udara serta membersihkan Covid-19, telah dilaksanakan penyemprotan Eco Enzyme di Kota Bekasi, Sabtu (7/8/2021).
Eco Enzyme merupakan cairan fermentasi sampah organik, berupa kulit buah-buahan dan sisa sayuran segar dengan molase atau gula aren dan air, sesuai rumus Dr. Rosukon Poompanvong dari Thailand, yakni perbandingannya adalah 1 : 3 : 10, disebut sudah terbukti lebih dari 30 tahun, Eco Enzyme mempunyai sejuta manfaat.
Salah satu manfaat Eco Enzyme untuk membersihkan udara, serta menetralisir polusi udara termasuk meminimalisir penyebaran Covid-19 yang sangat aman jika terkena tubuh manusia, karena terbuat dari bahan alami. Berbeda jika menggunakan zat kimia yang mengandung klorin yang membahayakan kulit dan pernapasan.
Giat tersebut digelar menyambut kerjasama Komunitas Eco Enzyme Nusantara dan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bekasi serta peran dukungan Pemerintah Kota Bekasi melalui Tim Penggerak PKK Kota Bekasi dan Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Sabtu 07 Agustus 2021.
Pelaksanaan Penyemprotan untuk pertama kalinya di Kota Bekasi dilaksanakan di lingkungan RW 08, RW 09, RW 010 , RW 011 dan RW 026 Kelurahan Pekayon Jaya menggunakan armada penyemprotan dari Markas PMI Kota Bekasi sebanyak 3 unit Mobil Bak Grand Max dengan kapasitas Toren 900 liter dan 2 unit Truk Gunners dengan kapasitas 5.000 liter serta tangki suplai 5.000 liter, sehingga total cairan Eco Enzyme yang disemprotkan adalah sebanyak 17.700 liter.
Penyemprotan dihadiri Gunarti Rahmat Effendi, selaku Ketua TP PKK Kota, Ketua PMI Cabang Kota Bekasi, Ade Puspitasari.
Kehadiran Gunarti RE merupakan dukungan dari Pemerintah Kota Bekasi melalui TP PKK Kota Bekasi. Harapannya ke depan, giat penyemprotan udara dengan cairan Eco Enzyme bisa terus berlanjut ke wilayah lain di Kota Bekasi.
“Semoga dengan penyemprotan udara oleh cairan Eco Enzyme berdampak baik terhadap kualitas udara di Kota Bekasi, untuk dapat berperan serta membersihkan udara dari virus-virus penyakit berbahaya, terutama Covid-19. Dan ke depannya, semoga pelaksanaannya dapat dilakukan di wilayah-wilayah yang lain.” kata Gunarti.
Editor: PS