Jakarta, siap.news
Menyambut WPA Lintas Ormas Nasrani menggelar Doa Bersama. Hujan yang turun merata hampir seluruh Jakarta dan sekitarnya tak mengurungkan semangat panitia dan peserta untuk tetap menggelar doa dengan tema malam sejuta cinta untuk perdamaian dunia, Minggu 16 Mei 2022 di areal Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Monas Jakarta Pusat.
Doa bersama lintas agama ini diadakan dalam rangka menyambut World Prayer Assembly (WPA) sebuah program doa perdamaian sedunia dan tahun ini Indonesia sebagai tuan rumahnya yang di mulai hari ini Senin 17 Mei 2022 di pusatkan di Sentul Jawa Barat.
Dalam malam doa sejuta cinta untuk perdamaian dunia diawali dengan pelepasan para bicker untuk doa keliling , dengan mengambil rute Patung Kuda hingga mengelilingi bunderan HI kembali ke Patung Kuda Monas Jakarta.
Djasarmen Purba Ketum MUKI didampingi Yusuf Mujiono Ketum Pewarna, dan juga Sekjen API Pdt Estefanus Balaati STh melepaskan rombongan para bickers yang dipimpin Ferdo Raturandang Ketum BFCI diikuti puluhan motor peserta dari berbagai lintas organisasi Nasrani.
Daniel Pandji Ketua WPA yang juga hadir di lokasi mengajak kepada semua ppihak untuk berdoa bersama untuk perdamaian dan keadilan Indonesia bahkan dunia. Daniel lebih lanjut menegaskan hak semua anak bangsa termasuk umat Nasrani untuk berani menyuarakan kebenaran dan keadilan. “Dan tentu terus berdoa untuk kedamaian bangsa ini,” demikian mengawali orasinya.
Sementara Aristakus Tarigan dari Panitia WPA mengajak kembali kepada seluruh umat apapun agama dan keyakinannya untuk berdoa untuk perdamaian dunia. Selain itu Aristakus juga menjelaskan pelaksanaan WPA dengan 500 kota dimana ada menara menara doa yang selalu berdoa untuk perdamaian.
Puncak acara dalam malam sejuta cinta dengan menyalakan lilin dari masing masing perwakilan WPA, API,MUKI, Pewarna,BFCI dan lain sebagainya.
Dan diakhiri doa yang dibawakan oleh Dr Rachmat Manulang Ketua STT LETS , Pdt Estefanus Balaati Sekjen Asosiasi Pendeta Indonesia serta Ronald Stevly Onibala Sekjen Pewarna dan acara dipandu dengan apik oleh Pdt Antonius Nathan, Anna Kezia dan Elly Togatorop . YM. (Mar)